Representasi Emosional squidward di film
spongebob
(analisis semiotika Ferdinand de Saussure)
Tugas mata kuliah Kajian seni rupa desain
(KSRD)
Nama : jimmy andreas(202146500729)
Kelas : R4I
Abstrak:
Jurnal ini mengeksplorasi
representasi emosional Squidward dalam film Spongebob dengan menggunakan
semiotika, kajian tentang tanda dan simbol. Konsep tanda, penanda, dan petanda
Ferdinand de Saussure diterapkan untuk menganalisis komposisi adegan yang menampilkan
Squidward, dengan fokus pada penggunaan isyarat visual dan pendengaran untuk
menyampaikan emosinya. Melalui analisis ini, terungkap bahwa representasi
emosional Squidward kompleks dan beragam, dengan tanda dan simbol yang
digunakan untuk menyampaikan perjuangan dan pertumbuhan internalnya.
Perkenalan:
Squidward Tentacles adalah tokoh
sentral dalam franchise Spongebob Squarepants yang dikenal dengan sikap sinis
dan sering pemarah. Dalam film Spongebob, representasi emosional Squidward
merupakan aspek penting dari cerita, saat ia mengalami transformasi dari musisi
yang berkecil hati menjadi pemain yang percaya diri. Jurnal ini berupaya
mengeksplorasi penggunaan tanda dan simbol dalam komposisi representasi
emosional Squidward dalam film tersebut, dengan menggunakan semiotika sebagai
kerangka analisisnya.
Metode Analisis:
Semiotika adalah bidang studi yang
berfokus pada makna dan interpretasi tanda dan simbol. Dalam analisis ini, kami
akan menerapkan konsep tanda, penanda, dan petanda Ferdinand de Saussure untuk
memeriksa isyarat visual dan pendengaran yang digunakan untuk mewakili emosi
Squidward. Tanda dan simbol akan dianalisis dalam konteks adegan di mana mereka
muncul, dengan memperhatikan komposisi, penempatan, dan waktu.
Dalam serial film spongbob squarepants
di adegan ini pada episode “sekte ubur ubur mata” ada adegan yang menunjukan ke
tempramentalan seorang squidward yang sedang diganggu waktu santai nya oleh
Patrick dan spongbob , dalam adegan di bawah ini bis akita lihat bahwa
squidward ini memilki emosional yang cenderung mudah naik atau marah.
Hasil Analisis:
Analisis mengungkapkan bahwa
representasi emosional Squidward dalam film Spongebob adalah penggambaran
perjuangan dan pertumbuhan internal yang kompleks dan bernuansa. Di adegan awal,
emosi Squidward disampaikan melalui isyarat visual dan pendengaran seperti
postur tubuhnya yang merosot, pandangan ke bawah, dan desahan frustrasi.
Penggunaan warna-warna yang diredam dan tempo lambat dalam adegan-adegan ini
berkontribusi pada rasa melankolis dan keputusasaan.
Seiring berjalannya cerita, emosi
Squidward menjadi lebih kompleks dan beragam, dengan tanda dan simbol yang
digunakan untuk menyampaikan pertumbuhan internalnya. Salah satu contohnya
adalah adegan di mana dia tampil di pertunjukan paruh waktu, yang menampilkan
pergeseran isyarat visual dan pendengaran dari warna yang tidak terdengar dan
tempo lambat ke warna cerah, musik yang ceria, dan gerakan percaya diri.
Transformasi fisik Squidward, dari postur bungkuk dan kalah menjadi tegak dan
berenergi, adalah penanda yang kuat dari transformasi emosionalnya.
Kesimpulan:
Melalui penggunaan semiotika, kami
telah menganalisis komposisi representasi emosional Squidward dalam film
Spongebob, mengungkapkan penggambaran perjuangan dan pertumbuhan internal yang
kompleks dan bernuansa. Penggunaan tanda dan simbol, termasuk isyarat visual
dan pendengaran, berkontribusi pada penggambaran emosi Squidward yang kaya dan
beragam. Analisis ini menunjukkan kekuatan semiotika sebagai alat untuk
memahami makna dan interpretasi tanda dan simbol dalam film dan bentuk media
lainnya.
Referensi:
Barthes, R. (1967). Elemen
Semiologi. Bukit dan Wang.
Chandler, D. (2002). Semiotika:
Dasar-Dasar. Routledge.
De Saussure, F. (1916). Kursus
Linguistik Umum. Pengadilan Terbuka.
Eco, U. (1976). Sebuah Teori
Semiotika. Pers Universitas Indiana.
Hall, S. (1973). Encoding dan
Decoding dalam Wacana Televisi. Pusat Studi Budaya Kontemporer, Universitas
Birmingham.
Kress, G., & Van Leeuwen, T.
(2006). Membaca Gambar: Tata Bahasa Desain Visual. Routledge.
Peirce, C.S. (1931-35). Kumpulan
Makalah Charles Sanders Peirce. Tekan Belknap.
Saussure, F.D. (1959). Kursus
Linguistik Umum. Perpustakaan Filsafat.
Sontag, S. (1973). Tentang
Fotografi. Buku Pinguin.
Stam, R., Burgoyne, R., &
Flitterman-Lewis, S. (1992). Kosakata Baru dalam Semiotika Film:
Strukturalisme, Post-Strukturalisme, dan Selanjutnya. Routledge.
Allen, R. (2021). Semiotika Horor:
Tanda
Comments
Post a Comment